BEIJING, KOMPAS.com - Seorang sopir bus di China
dipuji sebagai pahlawan karena menyelamatkan nyawa 24 penumpang setelah
ia terluka parah oleh sepotong puing besi yang menghantam kaca depan
busnya.
Meski sangat kesakitan, sopir bernama Wu Bin (48 tahun)
itu tetap menginjak rem, memindahkan gigi, menghidupkan lampu darurat
dan mampu memberitahu para penumpangnya untuk tidak berhamburan ke jalan
raya pada 29 Mei lalu. Video dramatis dari kamera keamanan tentang
kejadian itu disiarkan hari Minggu di televisi pemerintah. Video itu
memperlihatkan sebuah potongan besi mematikan menghantam Wu di lengan
dan perut, serta ketenangannya dalam menangani situasi tersebut.
Logam terbang berbobot 5,5 pon dan sepanjang 12 inci yang akhirnya
merenggut nyawa Wu itu diyakini jatuh dari truk yang melaju di arah
berlawanan, lapor China Daily.
Para penumpang pada awalnya
tidak menyadari kalau telah terjadi sesuatu yang tidak beres, kata Han
Weichun, yang duduk di bagian belakang bus. "Kami mendengar suara
tabrakan keras tapi berpikir itu mungkin kecelakaan yang melibatkan
kendaraan lain," kata Han kepada China Daily. "Bus kami menepi dengan
lembut sebelum Wu berbalik ke arah kami, tampak pucat dan berkeringat.
Dia membuka pintu, menyuruh kami untuk berhati-hati dan kemudian diam."
Para penumpang membopong Wu yang terluka parah ke kursi yang lebih
nyaman dan menelepon polisi. Wu lalu dilarikan ke rumah sakit, di mana
akhirnya ia meninggal karena luka-lukanya pada tanggal 1 Juni, empat
hari setelah kecelakaan di kota Wuxi di Provinsi Jiangsu, China.
Dokter Zheng Fang mengatakan bahwa dia heran Wu mampu menjamin
keselamatan para penumpangnya setelah kecelakaan itu. Kondisi Wu, kata
dokter Zheng, sangat parah. "Livernya rusak berat dan tiga tulang rusuk
patah," katanya. "Dalam keadaan seperti itu, dia pasti kesakitan sekali.
Saya kagum dia bisa melakukan itu."
Warga Hangzhou, tempat
asal Wu, di China timur memuji dia sebagai pahlawan dan teladan. Jutaan
orang di seluruh China telah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki
kecelakaan tersebut dan memberikan bantuan kepada keluarga Wu.
Saudari Wu, Wu Bing, mengatakan, meski saudarannya hanya 'orang biasa',
aksinya pada 29 Mei itu membuat keluarganya bangga padanya.
Majikan Wu, dari Perusahaan Transportasi Penumpangan Jarak Jauh
Hangzhou, mengatakan Wu memiliki catatan sempurna saat mengemudi sejauh
620.000 kilometer tanpa kecelakaan lalu lintas atau keluhan dari
penumpang sejak tahun 2003.
Wang Lizhen, yang telah menjadi
istri Wu selama 18 tahun, mengatakan kata-kata terakhir suaminya
kepadanya adalah ucapakan perpisahan. "Saya tahu dia tidak ingin
meninggalkan saya ketika ia dirawat di rumah sakit," kata Wang kepada
China Daily. "Ketika ia tidak sadar, saya menyentuh keningnya dan
memegang tangannya dan ia bereaksi sedikit. Dia sepertinya ingin
berbicara dengan saya."