Posted by : Unknown


Manchester City dalam empat hari membanjiri Liga Primer dan Piala Liga dengan 11 gol. Enam gol ke gawang musuh bebuyutan Manchester United dan lima gol ke gawang Wolverhampton Wanderers. Namun, gebrakan City belum mampu mengguncang Eropa. Tim besutan Roberto Mancini itu masih tertatih-tatih dalam debutnya di Liga Champions.

City perlu menjaga konsistensi permainan di kompetisi domestik sekaligus mengangkat posisinya di Grup A Liga Champions. City baru mengantongi empat poin dari tiga laga, di bawah Napoli dan pemimpin grup, Bayern Muenchen. Kemenangan dalam tiga laga sisa mutlak diraih City untuk melaju ke perdelapan final.

Dalam tiga laga babak penyisihan grup Liga Champions, ”The Citizens” ditahan 1-1 oleh Napoli, diempaskan Bayern Muenchen 0-3, dan sekali menang 2-1 atas Villarreal di Stadion City of Manchester.

Saat menjamu Villarreal, pasukan Mancini tertinggal 0-1 pada menit keempat dan baru bisa menyamakan kedudukan dua menit menjelang turun minum melalui gol bunuh diri Marchena. City baru bisa memastikan tiga poin pada detik-detik akhir, tepatnya menit ketiga tambahan waktu babak kedua melalui gol Sergio Aguero.

Gol pamungkas itu diyakini sebagai tonggak kebangkitan mental pemain City. Mereka tidak pupus harapan dan terus menggedor pertahanan lawan hingga wasit meniup peluit panjang.

Pekan depan, kedahsyatan permainan City pada Liga Primer dan Liga Champions bakal diuji Villarreal yang termotivasi membalas kekalahan. Stadion El Madrigal bukan tempat ramah bagi City. Apalagi, City belum pernah mengukir kemenangan di Spanyol.

”The Citizens” bermain imbang 3-3 melawan Athletic Club pada leg kedua Piala UEFA Winners Cup musim 1969/1970, ditekuk Valencia 1-2 pada Piala UEFA 1972/1973, dan kalah 1-3 di kandang Real Racing Club pada Piala UEFA 2008/2009.

Mancini juga punya pengalaman kurang bagus dengan Villarreal saat menangani Inter Milan. Villarreal mendepak Inter dalam perempat final Liga Champions 2005/2006.

Namun, musim ini, Villarreal belum menunjukkan sebagai tim yang sangat berbahaya. Mereka baru menang sekali dari sembilan laga La Liga dan sekali menang dari lima pertandingan Liga Champions saat melawan Odense BK pada babak play-off.

Sementara City sedang berada dalam grafik yang terus menanjak dengan delapan kali menang dan sekali imbang pada Liga Primer. Laga terakhir menjungkalkan Manchester United 6-1 di Old Trafford menjadi pencapaian terbesar City yang melambungkan kepercayaan diri David Silva dan rekan-rekannya.

Silva yang menemukan permainan terbaiknya musim ini menjadi motor serangan yang menyuplai bola ke ujung tombak. James Milner juga bermain efektif sebagai penghubung lini belakang dengan Silva. Milner bergerak bebas di tengah, memotong ke kiri dan kanan saat menggempur pertahanan lawan bersama-sama dengan bek sayap Micah Richards dan Gael Clichy.

Mancini juga memiliki Mario Balotelli, Edin Dzeko, dan Sergio Aguero yang sama-sama tajam di ujung tombak. Mereka bertiga mengisi posisi pencetak gol terbanyak musim lalu, Carlos Tevez, yang sepertinya bakal segera hengkang dari City.

Kepercayaan diri dan mental para pemain City yang membubung kembali meminta korban dengan mengandaskan Wolverhampton Wanderers 5-2 dalam Piala Liga.

City bangkit setelah ditinggal 0-1 oleh Wolverhampton Wanderers. Tim ”Biru Langit” kembali mengejutkan dengan mencetak tiga gol balasan dalam tiga menit melalui Adam Johnson, Samir Nasri, dan Edin Dzeko.

Leave a Reply

Satu komentar anda sangat berarti bagi kelangsungan blog ini. Semoga mengena ya dengan puisinya

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Spirit and Confidence - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -