Posted by : Unknown


"Apa benar ia adalah teman dan sahabat karib anda dulu,tuan Rizuki?" Tanya Bima setelah Rolver,sang Raja Tian Jin,beserta menteri dan pengawalnya pergi berlalu. "Ya. Bisa dibilang dia adalah seniormu dalam kesatuan divisi militer dahulu." Ingatanku sudah mulai pulih kembali setelah Rolver membuka kembali masa lalunya saat masih bersama dalam kesatuan divisi. Ku kembali mengingat kejadian saat penjahat Henzou menyerang kelompok patroliku.
*Flashback---> Rizuki berumur 20 tahun
Digunung Henzou
"Tolong kami.!" ucap salah seorang perempuan muda anggota keluarga bangsawan yang dirampok dan disandera oleh Penjahat Henzou . Pengawalnya terkapar tak berdaya,harus menanggung kematian di tempat  "Lepaskan dia ! Atau kami akan menangkap dan membunuhmu !" Ucapku kepada para penjahat itu. Mereka berjumlah 100 orang,sedang kelompok patroliku hanya berjumlah 20 orang. "Hahaha,hei kalian pasukan patroli Cheng ! Khususnya kau ! Kalian takkan bisa mengalahkan kami ! Kalian hanya secuil kekuatan kami hahaha.!" Ucap sang pemimpin penjahat bernama Daze. Tawa sang pemimpin disambut pula oleh anak buahnya. "Kalian takkan kami biarkan ! Ayo pasukan patroli kita tangkap mereka !" Ucap Rolver. Lalu pasukan patroliku menyerang mereka. Meski tak berjalan seimbang,namun satu-persatu jumlah mereka berkurang. Pertarungan berlangsung sengit. Kini jumlah mereka menjadi 80 orang. "Sial jangan lengah ! Kita pasti menang" Komando Daze "Jurus pedang ! Sabit Kematian !" Dengan kecepatannya ia pun mulai menghadapi Rolver. Sementara aku tidak bisa membantunya sementara waktu akibat disibukkan oleh prajurit musuh yang mengepung. 2 orang prajuritku yang mencoba melindungi Rolver pun harus meregang nyawa. "Perisai Sihir" Rolver pun mementahkan serangan Daze. Aku pun berusaha menyelesaikan pertarunganku dengan 15 prajurit musuh yang mengepungku "Jurus Maut : Kegelapan Kematian !" Pedang kusanagiku mengeluarkan cahaya kegelapan pekat,ke 15 orang yang mencoba mengepungku ketakutan melihat jurus ini. Secara tiba-tiba tubuh mereka robek oleh tebasan pedang yang kubuat dengan cepat dan tak terlihat,hingga darah mereka pun bermuncratan,dan tewaslah mereka. "Pedang Es : Hujan Bunga Es !" Rolver pun menyerang balik Daze. Namun Daze pun bisa menghindar dengan mudahnya. 
Prajuritku semakin kewalahan,mereka banyak yang mati dan terluka parah. 10 orang mati,5 orang terluka parah,sedang 5 orang masih bertarung,diantaranya Rolver,Fhan,Surya,Kenji,dan Kagawa. Sementara masih ada 50 orang prajurit musuh menghadang "Jurus Lumpur Hisap !" Fhan menancapkan pedangnya dan keluarlah lumpur panas yang menghisap sepuluh prajurit musuh. Surya juga sempat membantu Rolver. "Jurus seribu pedang Matahari!" Lagi,lagi Daze dapat menghindar,berjungkir balik dengan gampangnya. "Tembok pertahanan" Surya mencoba menahan Daze. Namun ia tak tertahan Lalu menyerang balik dengan cepat. "Kabut Penghalang !" Ia pun mengeluarkan jurusnya,lalu dengan kecepatan angin menebas Surya dan Rolver. Surya pun harus merelakan nyawanya,ia terpenggal kepalanya. Sementara Kenji dan Kagawa dapat menghancurkan sisa pasukan musuh. Aku pun segera menghadapi Daze. "Takkan kubiarkan engkau mencoba melukai rekanku,temanku,dan prajuritku." Ucapku. "Sok pemimpin sekali kau bocah,lihatlah banyak yag tak bernyawa di pihakmu. Aku adalah orang kuat,mereka prajuritku hanyalah kaki tanganku yang tak berguna." Lalu kembali dengan cepatnya menebas Kenji,Fhan,dan Kagawa. Namun mereka masih bisa bernafas. "Rizuki,kalahkan dia !" Ucap Kenji "Kaulah harapan kami." Ujar Kagawa. "Aku pun menyusul Daze dengan kecepatan yang sama dengannya. Kejar-kejaran pun terjadi di dalam hutan lebat.Sempat ujung pedang hampir menusuknya saat kuberhasil menyalipnya. Namun ia dapat menangkisnya. Bunga-bunga api terpancar dari 2 pedang yang bergesekkan,satu pedang perak milik Daze dan satunya pedang hitam milikku. Ku mencoba menyerangnya dengan mengincar jantungnya,namun ia selalu menahannya. Begitu pula dengannya mencoba menusukku dari belakang. Tapi kutangkis dengan cepat,bahkan pertarungan kami berdua bisa dibilang hampir tak terlihat kasat mata. Kulihat dari jauh Fhan mencoba bangkit,mengejar Daze,Membantuku. "Jangan kau bantu Fhan." Namun ia tak mendengarkanku. "Jurus Pedang : Purnama Keabadian." Pedangnya berkilau terang,sempat menyilaukan mata musuh. Kesempatan itu dicoba Fhan untuk menyerangnya. Pedangnya telah menusuk perut Daze,Akan tetapi .... "Pedangmu tak bisa membunuhku ! Hahaha ! Aku sangat menyukai pertarungan ini." Ia pun mengambil kuda-kuda. "Fhan Lari !!!!" Aku memanggilnya dari jauh. "Giliranku,kukeluarkan jurus pamungkasku yang jua akan membawa kita menuju kematian Jurus Kamikaze : Bomb Glory !!! "  "Apaa....??" Fhan kaget,terasa dia kaku tak bisa bergerak untuk melepaskan diri dari Dave. "Rizuki,maafkan aku. Aku telah gagal. titipkan pesan terakhirku untuknya,cindyvia,bahwa aku mencintai dirinya." Lalu,keluar cahaya sesaat dari tubuh Dave ,dan muncullah ledakan seketika "Duaaarrrrr!!!" "Fhaaaaaannnn !" Aku pun terhempas angin ledakan. "Fhaaaaann !!" Aku pun berteriak sekerasnya. Namun jasadnya telah hancur berkeping. Yang tersisa hanyalah sebuah kalung yang berisi fotonya bersama Cindyvia. "Fhan,maafkan aku tak bisa melindungimu. Akan kusampaikan pesanmu kepadanya."  Kuambil kalung milik Fhan,dan pedang perak milik Daze. "Rizuki,dimanakah Fhan?" Tanya Rolver. "Maaf,dia telah tiada." Rolver,Kenji,dan Kagawa pun kaget. Tapi apa mau dikata,takdir telah merenggutnya. "Siapakah namamu wahai gadis muda ?" Tanyaku kepadanya. "Aku Putri Cindy,putri bungsu dari Raja Cheng. Terima kasih telah menolongku,kalian semua. Ayahku akan menghadiahi kalian semua dengan layak" "Baiklah tuan Putri,kami akan mengantarmu pulang menuju istana." Lalu,yang tersisa mengantarkan Putri Cindy ke istananya. 
"Sangat mengharukan ceritamu Rizuki,aku turut berduka atas kematian rekan-rekanmu." ucap Bima dengan dingin. Aku hanya terdiam mengingat itu semua. Saat ku mulai berbalik badan menuju peraduanku,kulihat sepucuk surat yang ditinggalkan Rolver di lantai.

Untuk Rizuki,Teman baikku
Setelah kejadian saat kita dulu di Gunung Henzou,kita semua diberi hadiah sepantasnya. Dirimu yang sangatlah beruntung karena kamu dinikahkan oleh Raja Cheng dengan Cindy. Sayang,kemesraan kalian terbilang singkat dikarenakan perang besar itu. Kalian harus terpisah lama hingga keberadaanmu muncul kembali. 
 aku tak tahu apakah kamu masih mengingat dirinya setelah kekalahanmu saat perang besar melawan Erlang dulu. Ia terus mencari dirimu. Ia bersama pasukan Cheng yang tersisa menuju istanaku. Ia sangat bersedih mendengar kabar kematianmu dulu. Kuterus mencoba meyakinkan dirinya. Ia sangat mencintaimu tulus,ia terus bersedih. Meski begitu,aku cukup kagum dengannya. Ia sangat tegar. Kini ia berada di tengah-tengah pasukan Cheng untuk bisa melihat wajahmu. Ia juga yang meminta dirinya dan pasukan Cheng yang tersisa untuk kesini. Semoga kamu dan dia bisa bertemu dan berbahagia tuk kedua kalinya .

Rolver

Aku kaget setengah mati membaca surat ini. Aku seakan dibuat tak percaya oleh surat ini. "Ada apa Rizuki? Sepertinya ada sesuatu yang penting dibalik surat itu." Tanya Bima. "Sangat penting. Aku tanya ke kamu dahulu,apa pernah diriku menikah sebelumnya?" Aku masih merasakan amnesia,hilang ingatanku apakah aku sudah mempunyai istri sebelumnya. Setelah perang besar yang membuatku kalah,aku kehilangan ingatanku. Aku tak ingat apa. Tapi setelah menemukan puzzle ingatan itu,ku mulai merasakan sakit di dada. "Mengapa Cindy bisa terhilang dalam memori ingatanku??" Kusesali ini dalam hati  "Ya,Rizuki,dia adalah Putri Raja Cheng," "Bima antarkan aku ke ...." "Ada apa Rizuki-san? Aku mendengar ribu-ribut dari balik kamar. Sepertinya sesuatu yang penting" Tanya Haruka yang tiba-tiba keluar dari kamar . "Ah tidak kok,hanya tadi ada tamu penting tadi. Aku pergi jalan-jalan bersama pengawalku ya. Bima,Fujiwara antar aku keluar sebentar. Claymore jaga Haruka." Aku pun segera bergegas menemui Cindy.
Di depan Gapura,Rolver pun menemui Cindy. "Cindy,telah kuserahkan surat yang mengabarkan keberadaan dirimu. Kuharap kalian bisa bertemu kembali." "Terima kasih,Rolver, sahabatku yang dulu menyelamatkanku bersama Rizuki." Lalu Rolver dan pengawalnya bergegas pergi kembali. 
Diriku,Bima,dan Fujiwara dengan cepat mencoba menyusul Rolver,Namun ia telah lama pergi. Hingga kusampai di depan Gapura tak tampak batang hidungnya. "Tuan Rizuki,apa yang harus saya lakukan dengan pasukan Cheng ini?" Tanya salah satu penjaga. "Suruh mereka ditaruh di barak militer." Komandoku. Beberapa prajurit Cheng kaget melihat kehadiranku. "Tuan Rizuki !! Kami senang kau masih hidup" mereka menyambutku,dan melambaikan tanganku dengan senyum tersungging di bibirku. Lalu muncullah Perempuan cantik,dengan rambut panjang yang terkuncir di belakang,putih dan manis wajahnya. Ya,dialah Cindy,yang dikatakan Oleh Rolver dalam Suratnya. Di pinggangnya masih terpasangkan katana "Rizuki-san. Suamiku tercinta,aku sudah menunggu ini sejak lama,sejak kau meninggalkanku dalam perang itu. Aku tak ingin berpisah denganmu." Lalu ia memelukku. Terpancar tangis bahagia yang menetes pelan dari matanya yang bulat nan kecil. "Aku juga bahagia bisa bertemu denganmu. Maafkanku yang sempat pergi lama. Kini kuingin kita bisa bersatu lagi." Ucapku. Ku sangat sayang terhadapnya. Mataku berkaca,menahan tangis haru. Aku dan dia sama-sama sempat menderita. Kini ingatanku telah pulih sepenuhnya,hatiku yang sempat hancur kini dapat utuh kembali . Ku Berpelukan cukup lama dengannya,dan kukecup keningnya,dan bibir manisnya. Semua orang yang melihat,termasuk penjaga,Bima,Fujiwara,dan para prajurit menangis terharu. Sesenggukan mereka semua.
Namun dari kejauhan "Rizuki,apa yang kau lakukan dengan perempuan itu ?????? Kamu mengkhianati cintaku kepadamu !!!" Haruka pun shock melihat ku berpelukan dengan Cindy. "Haruka... dengar penjelasanku ...." Aku kaget ketika Haruka mengikuti tanpa sepengetahuanku. Ia pun dikawal Claymore "Sudah cukup jelas mataku melihat ini semua !!!!! Kau punya kekasih gelap. Aku tak tahan lagi."
==============================Bersambung ke part 10 ==========================

{ 11 komentar... read them below or Comment }

  1. cerpen yang tidak pendek :D

    comeback

    BalasHapus
  2. Mantab Gan,,
    Kunungan Gan Lama Tak Kesini
    Tempeltnya Baru Ya Gan,,,

    BalasHapus
  3. mantap cerita.y bang

    komen back yeee

    BalasHapus
  4. kunjungan mas bro, makasih ya ane nyimak dulu, kunjungan perdana

    BalasHapus
  5. mantap....これのすべてに行くには、準備が整いました
    ....are you ready....

    BalasHapus
  6. wihh mantap, walau gue belum baca.

    gue pengen taruh cerpeb gue di blog, tapi takut dicopas,hahahahha

    comen back yap

    BalasHapus

Satu komentar anda sangat berarti bagi kelangsungan blog ini. Semoga mengena ya dengan puisinya

- Copyright © 2013 Spirit and Confidence - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -