Posted by : Unknown
Seluruh seisi istana di kota Rizuki pun berbahagia. “Rizuki !!
Kamu udah seminggu tak sadarkan diri. Kukira kamu telah ….” Ucap Cindy yang
lalu memelukku setelah aku keluar dari peraduanku bersama Nabilah dan Haruka.
Kulihat muka Haruka sedikit cemberut,menahan rasa cemburu. “Tidak. Aku takkan
meninggalkan kalian semua untuk selamanya. “ Ucapku pendek,lalu kulepas pelukan
Cindy. “Tuan Rizuki,kini anda dapat memerintah kembali. Banyak kabar berhembus
selama Anda tak sadarkan diri.” Ucap Bima yang kemudian bersimpuh di
hadapku,sembari memberikan mahkota yang sempat tak pernah kupakai selama ku
mati suri. “Kabar seperti apakah yang berhembus selama ku tak sadarkan diri?”
Tanyaku kepadanya. “Yang hamba tahu kini pasukan musuh sudah membangun benteng
di desa North. Tapi ada juga yang menyebutkan di desa Trem ada benteng musuh.
Namun disana sangat hening. Hanya berupa Gundukan setengah bola berjumlah delapan.
“ Ucap Fujiwara. “Hmm baiklah. Kita akan melakukan penyergapan. Aku,Bima,Fujiwara,Clyamore
dan 500 prajuritku akan menghancurkan markas di desa Trem. 20 prajurit itu akan
dipimpin salah satu anak buahku, Cheristiawan. Kita akan menyerang dimalam
hari,Karena prediksiku mengatakan disana adalah markas pasukan zombie. Kita
akan menyegel mereka.” Komandoku. “Baik paduka !” Lalu Bima,Fujiwara,dan
Claymore segera bergegas memanggil Cheristiawan dan prajurit lainnya. “Hati-hati
Rizuki. Kamu baru sembuh.” Ucap Haruka yang lalu segera memelukku dari
belakang. “Aku tak mau kehilanganmu lagi.” Lanjutnya “Terima kasih telah
mencemaskanku selama ini,tapi kuharus melakukan ini semua. Doakan saja aku agar
kuselamat untuk menuntaskan misi ini.” Balasku,yang lalu kukecup kening Haruka.
Sementara itu di Istana kerajaan Tian Jin,Rolver pun bingung
dalam upayanya menyergap pasukan zombie itu. Lalu dengan bergegas ia melihat 5
panglima perangnya,seperti Hadi Raishu,Hagure Yuusha,Janabi Hatachi,Erischa
Miku,dan Hatsune Koji. Ia juga mengajak putri sulungnya,Sonia Natalia,untuk
dilatih salah satu jurus penyegel. “Kalian akan kuajarkan jurus Segel Kematian
Abadi,jurus segel roh-roh yang tak bersahabat.” Ucap Rolver. “Namun seperti apa
musuh yang kita hadapi nanti?” Tanya Hadi. “Musuh kalian selain manusia adalah
pasukan zombie,dan malam ini kalian bersama 250 prajurit akan menyergap dan
memusnahkan pasukan zombie yang ada di desa Trem. Kalian harus bisa menguasai
jurus ini.”
Suasana istana pun menjadi ricuh. “Apa yakin jurus ini akan
berhasil ayah? Aku tak mau prajurit kita akan mati kepayahan. Kita butuh
prajurit itu untuk perang besar nanti” balas Sonia. “Tenang,jika kalian
menguasai jurus ini,prajurit kalian takkan mati sia-sia.” Lalu Rolver
memulainya dengan kuda-kuda. “Aku akan mengajarkan
kuda-kudanya. Kuda-kudanya mirip jurus kendo dasar,lalu kemudian kau lemparkan
pedangmu,dan tangkaplah dari langit. Terakhir kerahkan tenaga dalammu.”
Rolver lalu membangun kuda-kudanya,melempar pedang,meloncat dan menangkap
pedangnya. Ia pun lalu mengerahkan tenaga dalam dan mengalirkan ke pedangnya
menuju arah keluar istana. Dan dahsyatlah efek yang ditimbulkan. Beberapa pohon
besar yang menua tumbang,dan bahkan arah tebasannya dapat merusak sebuah gedung
tua di lingkungan istana.
“Arahkan
tebasan pedang nanti ke zombie-zombie itu. Untuk latihannya,kalian harus bisa
menghancurkan gedung tua itu dengan jurus itu.” “Baik Paduka Rolver.” Para
panglima itu menjawab perintahnya dengan semangat. “Ah,aku lupa satu lagi,nanti
yang akan memimpin pasukan penyergap adalah Sonia.” “Tapi ayah,aku kan belum
berpengalaman perang.” “Memang,tapi kamu akan dibantu 5 panglima perang
lainnya. Jadi kau pasti bisa.” “Terima kasih ayah.” Balas Sonia. Lalu Sonia dan
5 rekan panglimanya berjuang keras untuk menguasai jurus itu. Berulang kali
mereka mencoba,namun selalu gagal. Hingga pada tengah hari,”Segel Kematian
Abadi !” Sonia pun mengeluarkan jurus itu,dan arah tebasannya langsung dapat
merusak atap gedung tua itu “Wow hebat putri tuan Rolver.” Ucap para panglima
itu “Ayo kita ulangi jurus itu,dan menghancurkan gedung tua itu.” Sonia pun
menyemangati para panglima itu. Mereka pun bersemangat,berpacu dengan waktu
untuk menyelesaikan jurus itu. Waktu dan lelah tak mereka kenal. Mereka terus
berjuang, hingga akhirnya saat sang matahari bergeser menuju sore,mereka
berhasil merubuhkan gedung itu. “Benar-benar mereka sangat hebat,Tian jin bisa
menjadi kuat di tangan mereka khususnya di tangan putri penerusku,Sonia.” Ucap
Rolver dalam hati menyaksikan melihat gedung tua itu runtuh berkat kerja keras
mereka menguasai jurus itu. “Baiklah kalian semua,beristirahatlah. Aku dan
menteri telah menyiapkan ke 250 prajurit di balai tentara. Tengah malam nanti
kalian akan berangkat, melakukan penyergapan.”
Tengah
malam,di sisi barat desa Trem,250 prajurit kerajaan Tian Jin bersembunyi di
balik semak-semak belukar yang tumbuh lebat,mencoba memata-matai desa yang kini
menjadi markas pasukan zombie. “Hening,kayak gak ada orang.” Ucap salah seorang
prajurit kepada seorang prajurit lainnya. “Ya iyalah mereka takkan
keluar,mereka kan didalam tanah.” Balas seorang prajurit lainnya. “Tidak.
mereka akan keluar saat malam hari. Biasanya untuk berburu daging.” Ucap Sonia
yang mencoba mencibir kedua prajurit itu. “Jangan berisik. Kita bisa ketahuan.”
Ucap Hagure. Sementara di sisi timur desa Trem,pasukanku bersembunyi di balik
pepohonan besar yang menutupi keberadaan kami. Gelap dan sunyi. “Kalian jangan
melakukan pergerakan apapun tanpa aba-abaku.” Komandoku pun segera dipatuhi
oleh yang lain,tak terkecuali Cheristiawan dan 3 pengawalku.
Lalu
muncullah satu persatu zombie dari 8 gundukan setengah bola,terus
bermunculan,hingga separuhnya keluar dari persembunyian. “Ini saatnya kita
serang mereka !!” Komando Hadi pun membuat prajuritnya bersemangat. “Segel
Kematian abadi !” Hadi dan Hagure pun langsung mengeluarkan jurus segel yang
membuat dua ratus prajurit zombie musnah seperti butiran debu. Lalu disusul
jurus yang sama oleh Janabi,Miku,dan Koji yang dapat memusnahkan 300 prajurit
zombie. Sedang Sonia pun memusnahkan 250 prajurit lainnya.
“Siapa
itu yang menyerang tiba-tiba? Kan belum ada aba-aba,tapi ada pasukan dari barat
yang menyerang.” Ucap Nadzar. “Aku tak memberi aba-aba. Siapa diantara kalian
yang memberi komando pasukan barat?” Tanya Bima. Namun semua orang disitu hanya
menggelengkan kepalanya. “Jika dilihat dari pakaiannya,besar kemungkinan itu
adalah pasukan Tian Jin.” Ujar Takeshi. “Tapi tak kulihat Rolver,raja Tian Jin
disana” ucapku sembari terheran heran
dengan gaya berperang mereka yang cenderung tanpa strategi. Dan kulihat sedikit
dari mereka dapat menguasai jurus segel Kematian Abadi,yang sebenarnya hanya
dapat dikuasai oleh Rolver. “Maaf baginda Rizuki,saya mengenal beberapa orang
di pasukan Tian Jin. Yang disana,lelaki remaja berambut merah adalah
Hagure,lalu wanita berambut pirang dan panjang dengan poni itu adalah Miku.Berikutnya
lelaki yang sedikit berkumis dan berjenggot serta punya jambang lebat adalah
Hadi. Yang terakhir,adalah seorang perempuan dengan yukata merah jambunya,bernama
Sonia. Dia juga adalah putri Raja Tian Jin.”Sahut Cheristiawan. Mereka,dan aku
sendiri cukup terkaget mendengarnya. “Kalau begitu kita bantu pasukan Tian Jin.
Prajurit,Maju !!!” Komandoku.
“Hosh
hosh,jurus ini mengambil banyak tenaga dalamku.” Ucap Hadi. “Sama. Aku sudah
tak punya kekuatan untuk mengangkat pedangku lagi.” Balas Hagure. “Dasar lemah.
Cepat bangun para lelaki lemah.” Ucap Miku dan Janabi. Korban di pihak Tian Jin
baru 25 orang,sedang di pihak zombie tinggal 100 prajurit tersisa. Namun
kemudian,muncullah gelombang prajurit zombie baru dari bawah tanah,yang
dipimpin Oracle. “Kalian masuk jebakanku,pasukan Tian Jin. Kini giliran kalian
yang akan meregang nyawa.” Oracle pun tertawa lepas menyaksikan penderitaan pasukan
yang dipimpin Sonia. Pasukan Sonia mulai kehabisan tenaga dan energi. Satu
persatu prajurit bertumbangan. Janabi,Miku,dan Koji yang tadinya tidak terlihat
lelah,terpaksa harus menanggung lelah. Hanya Sonia yang tak terlihat
lelah,menebas ratusan musuh. “Hebat juga kau nona cantik,akan kuhabisi kau
dulu.” Ucap Oracle. “Aku takkan kalah darimu.” Ucap Sonia. Lalu pertempuran
sengit terjadi “Hujan Petir Kekekalan!” Sonia pun mengangkat pedang dan
keluarlah hujan petir,sempat mengenai Oracle. Namun sang pemimpin Zombie itu
tak merasa luka sedikitpun. Meski beberapa zombie mulai terkapar terkena petir
tersebut. “Hanya segitu kemampuanmu? Akan kuperlihatkan jurusku . Jurus Pedang
Kesunyian dan Kehampaan !” Lalu mulailah jurus ini mengeluarkan efeknya. Sonia
dan pasukan Tian Jin mengalami perlambatan waktu. Seakan mereka berada di
ruangan hampa udara “Huaakhh” “Akkh” 10 prajurit pun tumbang meregang nyawa,tertebas
pedang Oracle. “Sial aku tak boleh lengah,Raungan Serigala.” Suara pedang Sonia
pun menggelegar,memekakkan telinga,bahkan Oracle pun harus menghentikan
serangannya. “Hufft suara ini !” Oracle tak tahan dengan suaranya. “ Terimalah
ini,Terkaman Burung Hantu !”
Hagure
pun menebas lengan Oracle,hingga dapat memutuskannya. Namun,ia terkaget bahwa
lengan yang putus itu tumbuh kembali. “Kalian takkan bisa membunuhku tanpa
menggunakan segel Kematian Abadi. Terimalah Zombie Attack !” Oracle pun
menyerang dan menebas Hagure hingga ia terluka parah “Uakkkhh” Darah pun keluar
dari tubuh Hagure. “Miku,obati Hagure. Aku akan membunuh Oracle” Sonia
menangkap tubuh Hagure,dan memberi tubuh Hagure kepada Miku. Lalu kemudian ia
bergegas,dan mencoba menyerang balik Oracle,di saat ia lengah. “Jurus segel
Kematian …” Sonia mencoba merapal mantranya,namun ia tak dapat bergerak “Jurus
Pedang : Kehancuran dalam Diam !” Oracle pun merapal jurus mantranya,dimana ia
mengarahkan pedangnya menuju tanah. “Bersiaplah serangan pamungkasku,Hujan
Bunga Darah !” Oracle pun mengeluarkan sihirnya dan banyak bunga yang mempunyai
mahkota tajam ,bersiap melukai dan membunuh Sonia,yang diam mematung.
“Sial
bagaimana ini,aku tak bisa lepas dari jurusnya.” Ucap Sonia . Namun,disaat dia
berputus asa,pasukanku pun berdatangan. “Mantera Pelindung !” Cheristiawan
melindungi Sonia,dan bunga-bunga itu hancur seketika. “Jurus Segel Kematian
Abadi !!!!” Bima,Claymore dan Fujiwara pun segera langsung menghabisi pasukan
zombie itu,sehingga yang tersisa tinggal 400 orang. Sedang pasukan Tian Jin
hanya tersisa 100 orang. “Hai sang
pemimpin pasukan zombie,akulah lawan yang sepadan untukmu.” Ucapku. “Cuih,dasar
sombong kau Rizuki. Aku adalah Oracle, zombie yang takkan bisa tersegel dengan
mudah.” “Kita lihat saja nanti. Elang Api !” Dari pedangku keluar burung elang
yang terbalutkan api yang membara. Namun itu tidak membakar ataupun memberi
efek kepada Oracle. “Hanya Segel Kematian Abadi yang dapat kalahkanku.” Seloroh
Oracle. Tapi ia lengah,dan aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk
menyerang cepat. “Tebasan Angin !” Aku pun dari belakang langsung memenggal
kepalanya. Sayang,ia tetap hidup,lalu tubuhnya mengambil kepala dan memasangnya
kembali.
“Udah dibilang,Aku sebagai Oracle,sang pemimpin
Zombie hanya bisa dibunuh dengan Segel Kematian Abadi. Cuih ! Pasukan Zombie
serang dia !.” Pasukan zombienya yang tersisa 400 orang mencoba mengeroyokku. “Segel
Kematian Abadi !” Dalam sekejap tebasanku langsung memusnahkan semua
prajuritnya. “Kurang ajar !!!!! Akan kuserang kau !! Kegelapan Keabadian !!”
Pedang yang ia pegang menghapus cahaya purnama dan membuat malam menjadi
mencekam. Semua prajurit pun merasa ketakutan melihat jurus ini,kecuali diriku.
Aku hanya menatap tenang jurus ini. Lalu kuangkat pedang berwarna keemasanku
yang kuambil di tangan kiriku,”Cahaya Kebijakan !!” Cahaya terang menyilaukan
mata semua orang,tak terkecuali Oracle. Cahaya itu pun segera menghapus jurus
Oracle. Ia kembali lengah,dan takkan kusiakan kesempatan ini. Dengan pedang
kusanagi yang berwarna gelap di tangan kananku. Kusarungkan pedang
keemasanku,lalu kupasang kuda-kuda. “Segel Kematian Abadi” Ku lempar
pedangku,dan kutangkap di saat masih mengudara. Lalu segera ku lakukan gerakan
menebas,dan arah tebasannya pun kemudian menyayat,memotong,dan merobek-robek
tubuh Oracle. “Uaaakkhhh,awas kau Rizuki. Erlang pasti akan membunuhmu !”
Kata-kata terakhirnya,sebelum ia musnah menjadi butiran pasir. Penyergapan pun
selesai dilakukan menjelang fajar.
“Putri
Sonia,kenalkan Aku Rizuki. Aku adalah teman baik bapakmu.” Ucapku
memperkenalkan diri. “Terima kasih,tuan Rizuki. Jasa baikmu akan segera
kukenang. “Cheristiawan kau antar Putri Sonia dan pasukannya untuk beristirahat
di istanaku,sembari akan kukirim pesan kepada Raja Tian Jin melalui Bima.” “Baiklah
Paduka Rizuki.” Lalu Cheristiawan mengantar dan mengawal pasukan Tian Jin yang
tersisa. Pasukan penyergapku mengalami kemenangan mutlak,yang kelak akan
membuat murka Erlang,Mars,dan Drackonice.
==========================BersambungkePart13===========================
Waww....bagus artikelnya...
BalasHapusDitunggu komenback nya gan http://adhi-lasoma.blogspot.com/
oke keren, ditunggu yg ke-13 :v
BalasHapusthanks atas artikelnya yang keren ini..
BalasHapusditunggu endingnya mas Vicio :D
BalasHapus