GDANSK, KOMPAS.com - Berlaga di bawah standar,
Spanyol menyengat Kroasia pada laga penutup Grup C. Juara bertahan itu
mengirim pulang Kroasia setelah laga di Gdansk Arena, Gdansk, Polandia,
Senin (18/6) berakhir 1-0 (0-0). Keunggulan atas anak-anak asuhan
Slaven Bilic itu membuat “La Furia Roja” memuncaki klasemen Grup C.
Selanjutnya
pasukan Vicente del Bosque itu bakal menghadapi peringkat kedua grup D
yang baru akan ditentukan dalam laga Selasa (19/6). Kemenangan tipis
berkat gol gelandang serang Sevilla Jesus Navas itu juga langsung
mengirim pulang Kroasia.
Hasil itu menyusul kemenangan Italia
atas Irlandia dengan skor 2-0 di waktu berbarengan. Italia menduduki
peringkat kedua Grup C setelah mengemas lima poin.
Bermain dengan
keraguan di lini depan membuat Fernando Torres tidak bisa berbuat
banyak mengobrak-abrik pertahanan Kroasia. Pilihan Bilic yang memainkan
pemain belakang asal Dynamo Zagreb Domogoj Vida ketimbang gelandang
Dortmund Ivan PeriĊĦic terbukti memperkuat kekuatan bertahan.
Bilic
juga membuat perubahan dengan membangkucadangkan penyerang Everton
Nikica Jelavic. Ia memilih gelandang Bayern Muenchen Danijel Pranjic
untuk menyokong serangan.
Namun striker milik Wolfsburg Mario
Mandzukic yang beroperasi dengan sokongan Darijo Srna dan Luka Modric
juga mesti menunggu hingga menit ke-24 sebelum mencoba kemampuan Iker
Casillas di bawah mistar gawang. Tiga menit sebelumnya Torres dan Pique
membahayakan gawang Kroasia yang dikawal Stipe Pletikosa.
Hingga
usai babak pertama, sejumlah peluang mencetak gol diperoleh Spanyol.
Namun tidak nampaknya kengototan para pemain memperburuk kualitas
penyelesaian akhir.
Hanya mobilitas David Silva yang tampak
menghidupkan serangan. Sekalipun itu tidak kunjung direspon dengan
permainan tiki taka yang biasa diperagakan juara bertahan.
Bahkan
di menit ke-59, Casillas mesti mengerahkan kemampuannya memblok
sundulan akurat Ivan Rakitic. Gelandang Sevilla itu nyaris membuyarkan
peluang Spanyol ke perempat final.
Titik balik Spanyol terjadi
di menit ke-61 setelah del Bosque menarik Torres dan memasukkan Jesus
Navas. Gelandang Sevilla itu langsung tampil dengan agresivitas tinggi
sebelum del Bosque menyadari masih ada yang salah dengan taktiknya.
Ia
kemudian kembali melakukan pergantian pemain dengan membangkucadangkan
Silva pada menit ke-73 dan menukarnya dengan Cesc Fabregas. Tapi di
menit ke-79 casillas lagi-lagi mesti bekerja keras menyelamatkan
gawangnya dari tendangan voli Ivan Perisic.
Barulah di menit
ke-87 Spanyol memecah kebuntuan. Berawal dari terobosan Fabregas yang
mengirim umpan labung pada Iniesta di sisi kanan gawang. Dengan sekali
kontrol dadanya Iniesta mengirim umpan pada Navas yang langsung
menceploskan bola ke gawang Kroasia.
Arsitek Spanyol Vicente del
Bosque sepakat timnya tampil buruk. Tidak banyak pilihan untuk melakukan
serangan. “Penampilan kami secara keseluruhan tidak cemerlang tetapi
kami mendominasi,” katanya.
Sementara Bilic mengatakan, skema laga
yang ia rencanakan berjalan lancar hingga gol Navas membuyarkan segala
yang dia harapkan. ”Semuanya berjalan dan kami melakukannnya dengan
baik, kecuali skor akhirnya. Kami gagal karena sedikit faktor
keberuntungan yang membuat perbedaan,” katanya. (AP/AFP/Reuters/INK)