Hai semua.... Lama tak jumpa. Maklum akhir akhir ini dibuat stress. (gara2 pelajaran sekolah) hari ini saya akan membahas beberapa hal yang membuat timnas terpuruk di kualifikasi PD 2014. Diantaranya :
1. Kurangnya kualitas pemain bintang yang bermain di liga Internasional. Hal ini merupakan fakta. Hampir semua pemain (bahkan semua) tidak ada yang bertanding di luar ISL. Hanya Bambang Pamungkas yang pernah bermain di luar ISL,yakni di Malaysia. Meski ,Liga sepakbola Malaysia setingkat dengan ISL.
2. Kurangnya pembinaan pemain muda. Hal ini sudah terbukti dengan semakin menua pemain timnas. Bahkan,pemain naturalisasi seperti Christian Gonzalez yang meski sudah berumur 35 tahun,masih dipakai tenaganya.
3. Kurangnya disiplin pertahanan. Fakta ini sudah terbukti dengan kekalahan Indonesia 3-0 atas Iran dan 2-0 oleh Bahrain. Betapa mudahnya pertahanan dijebol saat musuh melakukan serangan balik cepat (counter attack) sehingga Indonesia Kelimpungan menghadapinya
4. Kurangnya pertandingan persahabatan Internasional. Meski sudah bertanding melawan Palestina serta Yordania,hal ini tentu dirasa kurang cukup mengingat sebuah timnas minimal bertanding 10x setahun dengan negara lain yang tentu punya kualitaas yang setara atau lebih. satu2nya pertandingan yang menurut saya berkualitas adalah saat Indonesia dibantai habis Uruguay 7-1.
5. Kalah postur dan strategi serta terlalu bermain individual. Menurut saya,hal ini 101 % terbukti kala dikalahkan Iran dan Bahrain. Pemain pemain mereka memang tinggi,tetapi pemain timnas masih saja mengandalkan umpan umpan lambung+gocek mengocek bola secara sendiri (meski tetap saja dapat direbut). Menurut saya,semestinya pemain bersatu padu dengan mengirim umpan umpan pendek satu dua secara cepat.
6. Kesalahan Pelatih . hmmm,mnurut saya mungkin ini benarnya. tidak semua kesalahan harus dilimpahkan kepada pemain. Bahkan menurut saya,Wim Riesjbergen juga bersalah. Riedl saat timnya dikalahkan Malaysia di Final AFF,tidak terlalu menyalahkan pemain,sedang Wim justru menyalahkan pemain yang dianggap "tak becus" dalam mengolah bola. Hal ini justru membuat mental pemain timnas jeblok dan melakukan mogok. Padahal,jika Wim memperbaiki timnas baik secara moral,stamin ataupun teknik hingga Oktober (saat menjamu Qatar),tentu pemain akan menjadi lebih baik,bahkan bisa saja lolos ke Brazil (selama bola masih bundar hehehe). Sekian opini dari gue . smoga bermanfaat. hahaha
mudah-mudahan kekurangan-2 ini suatu saat nanti dpat di atasi oleh PSSI yang menguerusi segala pesepak bolaan indonesia sob..
BalasHapus@se-masa amiiiieeen
BalasHapus@se-masa : Iya Sob..Moga-moga aja
BalasHapus