Posted by : Unknown
TRIBUNNEWS.COM - Petenis cantik Rusia, Maria Sharapova tampak berkaca-kaca setelah ia gagal mewujudkan mimpinya merebut gelar juara Wimbledon untuk yang kedua kali. Di final Wimbledon musim ini, ia kalah atas Petra Kvitova dengan skor 3-6 dan 4-6.Sharapova yang lebih diunggulkan di final itu gagal memperlihatkan performa terbaiknya. Padahal di babak-babak sebelumnya ia belum pernah kalah satu set pun. Namun di partai puncak, ia kesulitan menemukan ritme permainannya. Sharapova kerap melakukan unforced errors dan serve-nya pun buruk sehingga kalah straight set.
Sharapova yang kini berusia 24 tahun sempat memimpikan untuk kembali merasakan kejayaan semasa remaja, saat usia 17 tahun di 2004 ia berhasil merebut gelar juara di sana.
Meski demikian, air mata Sharpova yang keluar saat pemberian tropi runner up menyiratkan ada rasa puas meski tak jadi juara lagi di wimbledon kali ini.
Setidaknya, Sharapova masih menunjukkan performa gemilang meski di usia yang lebih tua. Usia Sharapova memang sudah tidak lagi berada di masa-masa emas kariernya, tahun-tahun ke depan sudah mulai memasuki masa perak. Meski demikian, ini adalah final Wimbledon yang bisa dirasakannya lagi setelah menunggu lama, terlebih ia harus terbaring lama lantaran operasi bahu kanan.
"Saya menilai ini adalah sebuah langkah besar karena permainan saya semakin meningkat. Ini sebuah langkah besar karena saya mendapatkan rasa percaya diri yang besar kembali untuk kembali maju ke depan. Sekarang saya sudah semakin mantap untuk bisa meraih lebih banyak gelar juara. Itu tak terjadi hari ini, tetapi esok-esok itu akan saya dapatkan," kata Sharapova.
Petenis berambut pirang itu mengaku tak terlalu kecewa dengan kekalahan atas Kvitova. Momen ini jadi comeback yang baik agar bangkit dan tampil lebih baik di turnamen Grand Slam terakhir tahun ini, yakni AS Terbuka.
"Aku telah mendapat dukungan yang luar biasa selama beberapa tahun belakangan dan kembali ke laga seperti ini dan menggenggam trofi runner up tahun ini. Jelas aku ingin jadi juara. Itu adalah targetku, dan aku harap bisa mendapatkannya kembali," katanya.
Mantan petenis peringkat satu dunia ini menilai Kvitova memang pantas menang. Sharapova kemudian memberikan selamat kepada lawan finalnya itu. "Sayang di tenis hanya ada satu pemenang di akhir laga dan itu yang membuat turnamen ini begitu spesial. Saya mengucapkan selamat untuk kemenangan ini kapada Anda yang bermain sangat baik," ujar Sharapova.
Sedangkan bagi Kvitova, ini adalah pencapaian terbaik dalam kariernya. Di dalam Royal Box atau area penonton istimewa, Martina Navratilova memberikan penghormatan atas prestasi Kvitova meraih juara Wimbledon.
Karena, sama seperti Kvitova, Navratilova juga sama-sama berasal dari Republik Ceko dan juga sama-sama kidal. Dan Kvitova, di usia 21 juga usia yang sama ketika Navratilova meraih gelar pertama Wimbledonnya saat masih berada di puncak karier jadi pemain.


