Posted by : Unknown
Malam yang larut kulalui bersama haruka dalam keheningan. "Tidurlah Haruka,aku akan menjaga rumah ini. Aku mempunyai firasat esok pagi akan menjadi hari yang berat." Suaraku memecah keheningan. "Baiklah,Rizuki. Aku akan segera tidur." Namun,tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar. "Tetaplah disini,Haruka. Aku yang akan membuka pintu." Aku pun membuka pintu tamu. "Rizuki-san !" Ucap 3 orang yang berada di teras,yang lalu membungkukkan badan dan berlutut. "Kalian siapa?" Tanyaku. "Anda tidak ingat kami?" Ucap salah seorang perempuan. "Kami adalah pengawal anda saat berada di Batalyon kerajaan Cheng. Lihatlah lambang ini." kata salah seorang lelaki yang kemudian menunjukkan gambar Teratai emas. "Maaf,aku tidak ingat kalian. Aku bahkan tidak ingat pernah bertemu kalian. Namun di kimonoku ini memang terdapat tulisan Rizuki dan ada lambang Teratai Emas." Ucapku ringan. "Apakah anda mengalami lupa ingatan?" Lelaki lain yang mulai mengobral kata. "Memang anda adalah Rizuki. Kami benar-benar mengingat wajah anda. Kami sangat khawatir dengan kondisi anda. Kami mendengar desas desus bahwa anda berada di desa ini. Jadi kami menyusul anda." Ucapnya. "Jika anda tidak mengenal kami,kami akan memperkenalkan diri kami terlebih dahulu. Yang dikiri adalah seorang ksatria perempuan bernama Claymore. Lalu di kanan saya adalah seorang prajurit bernama Fujiwara,dan saya sendiri adalah Bima." Lanjutnya. "Ada apa Rizuki?" Tanya Haruka bersama Nabilah,achan dan Nathania yang menyusulku menuju teras. "Tidak ada apa-apa.Hanya pengawal dari kerajaan Cheng yang datamg kesini" Ucapku kepada Haruka. "Nathania,putri Bangsawan dari Cambridge. Lama tidak berjumpa dengan kamu." "Iya Claymore,aku kangen sama dirimu." Nathania punn berpelukan dengan Claymore. "Loh kalian sudah kenal?" Tanya Ayana heran. "Iya,dulu Nathania juga adalah seorang ksatria sepertiku. Namun karena kangen keluarganya jadi dia berhenti dari kesatuan prajurit Cheng." Ucap Claymore. "Bagaimana keadaan Rizal,adikmu?" Tanya Claymore. Namun Nathania segera terdiam seribu bahasa. "Rizal meninggal akibat dia berusaha melindungi kakaknya dari tangan perampok." Ucapku. "Turut berduka cita atas meninggalnya Rizal." kata Claymmore. "Mari kalian para tamu dari Cheng,lebih baik kita di ruang tengah untuk bercakap ria." Ujar Haruka. Lalu kami menuju ruang tengah.
Di ruang tengah,kami pun saling bercakap dan menjual beribu kata sembari berbasa-basi. Hanya ayana dan nabilah yang berada di kamar tuk kembali tidur. "Rizuki,selain kami ingin menjemputmu,ada 1 misi yang harus kuemban yang berasal dari Raja Cheng sebelum dia mangkat. Yakni,kita harus bisa mengusir prajurit dari Gleyser dan Masaomi serta para penjahat dari The Banditers yang menguasai kerajaan. Raja dan Ratu terbunuh oleh mereka,sedang Putri raja sedang ditawan di penjara bawah tanah." Ucap Bima. " "Selain itu,Raja juga berujar bahwa kelak jika dia mangkat,maka anda akan diangkat menjadi penerus dan menikahi Putri raja." Lanjutnya. "Baiklah,rasanya ingatanku sudah pulih kembali. Tapi bagaimana bisa kita dengan 4 orang mengalahkan mereka?" Tanyaku . "Kita tidak berempat. ada banyak prajurit kita yang berada di Tian Jin. dan mungkin kita bisa merekrut beberapa orang dari desa ini." Ucap Bima. "eh,tuan Bima bolehkah aku bersama saudariku ikut bersama Rizuki? Selama ini Rizukilah yang menghidupi kami disini. Saya dan saudari-saudariku sebatang kara disini." Haruka menanyakan nasibnya yang seolah tak mau berpisah dengan Rizuki "Boleh saja kok,nyonya Haruka." Ucap Fujiwara. "Aku juga akan ikut bersama kalian. Aku harus membunuh sang pemimpin The Banditers." Ucap Nathania. "Baiklah,diskusi telah selesai. Kita beristirahat malam ini" Ucapku menyelesaikan rapat ini.
Pagi hari,suara berdebum dimana ledakan dahsyat terjadi di desa Sukuyomi. "Kyaaaa" "Cepat lari !" warga desa Sukuyomi kalang kabut dan panik. Api pun bermunculan. Aku,Bima,dan yang lain segera terbangun dan melihat keluar. "Ada apa?" tanyaku kepada salah seorang warga yang kucegat. "Ada 2 orang prajurit perempuan yang mengatasnamakan The Banditers. Mereka sedang mencari orang bernama Rizuki." Ucap warga tersebut,yang lalu melanjutkan langkah kaki seribunya. "Kurasa mereka adalah Melody,Ratu The Banditers,dan Jeje,saudarinya." Ucap Claymore. "Bima,Fujiwara,Claymore. Ikut aku. Nathania,ungsikan Haruka dan saudari-saudarinya ke tempat aman."
Di alun-alun,terdapat 10 pemuda berpedang dan salah seorang pemimpinnya (yang sepertinya adalah kepala desa Sukuyomi.) yang berusaha menghadang Melody dan Jeje. "Kami tak tahu dengan orang yang kalian maksud. Kami tak pernah sembunyikan seseorang." Ucap sang kepala desa. "Bohong kau ! saya telah melacak keberadaannya dan dia berada disini!" Ucap Melody angkuh. "Kepala desa,kau berbohong,kepalamu akan terpenggal dan aku mutilasi." Kata Jeje. "Akulah yang bernama Rizuki ! Aku atas nama kerajaan Cheng akan melindungi desa ini !" Komandoku memberi rasa aman kepada kepala desa dan para pemuda. "Kalian tak usah bertempur,biar kami yang akan mengatasinya. Kalian bersembunyilah" Ucap Bima.
Lalu pertempuran antara Melody dan Jeje melawan Aku dan pengawalku dimulai. Suara denting pedang bersenandung kematian bergerak dengan tempo cepat. Gesekan pedang timbulkan api kecil yang terkadang muncul. "Ledakan Tanah !" Ucap Melody yang mengeluarkan mantera sihir. *Duaaarrr* Aku dan Para pengawalku terpental cukup jauh dari mereka yang sebelumnya terdesak. Fujiwara,yang segera bangkit,berusaha mengejar Jeje "Kilat kuning !" Pedangnya segera mengeluarkan kilat dengan cepat,namun bisa dihindari Jeje. "Hanya segini kekuatan Rizuki dan para prajurit dari Cheng yang dikata hebat,ternyata tak ada secuil kuku denganku" Melody yang mulai sombong bersiap dengan kuda-kudanya. ""Mengaumlah ! Macan Kegelapan !." Suara auman macan dari pedang Melody pun mulai menggoyahkan langkah kami berempat. Namun kucoba bertahan "Pedang Kehampaan : Serapan Bunyi Keabadian !" Claymore pun merapal mantera yang dapat menangkal jurus Melody. Aku pun segera bergerak cepat menuju belakang Melody “Hujaman Badai Pedang! ” Aku pun mengayunkan pedangku dan angin pedang menghunjam tubuh Melody yang kemudian terbaring di tanah. "Cih aku terlalu meremehkan kalian" Kata Melody. "Terkaman Naga Kayu" Bima mengeluarkan jurus pedangnya. Keluarlah Naga berbentuk kayu yang terbuat dari pepohonan sekitar. yang mengarah ke Melody. "Serapan Lubang Hitam!" Jeje pun melindungi Melody,dari tangannya yang memantrai sihir,keluarlah lubang hitam yang menyerap Naga kayu itu. "Kak Melody,apa kita tidak mundur saja? Kita dikeroyok !" "Kan sudah kubilang kita takkan mundur sebelum kita selesaikan misi. kecuali ada perintah dari Raja Erlang" Ucap Melody. Namun tiba-tiba,awan langit berubah menjadi mendung hitam gelap nan pekat,dikelilingi halilintar yang menggelegar. Muncullah selubung asap yang membentuk wajah seseorang,yang kuyakini adalah pemimpin The Banditers. "Wahai ratuku,Melody dan Jeje. Kembalilah ke markas. Aku tak ingin melihat kematian sia-siamu." Ucapnya "Tapi,kami belum selesaikan misi kami" Ucap Melody. "Tak apa. aku hanya ingin kalian selamat,dan dapat melihat kembali kehadiran Rizuki,sang Pendekar Pedang yang dahulu disegani. Lama tak jumpa. Aku melihat kematianmu ditanganku kelak HAHAHAH. Akan kusatukan dunia dalam kegelapan bersama saudaraku Drackonice dan Mars yang kini menjadi raja di Gleyser dan Masaomi." "Cih,dasar pengecut." Ucap Bima "Kerajaan Cheng akan dapat diselamatkan. Dan kelak kelompok besarmu dan saudara-saudaramu akan mati nanti. 2 pedangku,Pedang Kehidupan atau Kusanagi yang kupegang saat ini serta Pedang Segel Kematian atau Totsuka yang tersembunyi dalam pelosok di bumi,dan perisai sihir Yata no Kagami akan menjadi penjemput ajalmu" Ucapku. Lalu selubung asap itu menghilang bersama Melody dan Jeje. Langit pun kembali cerah.
Di markas The Banditers,Erlang yang melihat situasi dan ramalan dari bola kristalnya tertawa sinis. "Kita lihat siapa yang akan menang Rizuki !"
==================================Bersambung==============================
Menarik juga lumayan bagus lah
BalasHapuswaduh bersambung, siapa nih yang akhirnya akan kalah #penasaran
BalasHapusWah, keren gan :D
BalasHapusTeruslah berkarya, hehe...
Hore ada melody :D ,, keren deh gan ceritanya ,, di tunggu lanjutanya
BalasHapusSekadar saran, mohon diedit lagi setelah di-copy paste dari microsoft word. Soalnya paragrafnya dempet dan kalimatnya sambung menyambung, jadi kurang nyaman bacanya :) semangat menulis!!
BalasHapuskunjungan diblog sahabat...
BalasHapusIya gan Vicio, ane sependapat ama mbak Nurmayanti alangkah baiknya kalo artikelnya diedit dulu biar si pembaca gak puyeng bacanya...terlebih artikel agan kan tentang cerpen klo penulisannya rapi pembaca juga akan merasa nyaman tentunya...
Keep spirit!! Happy Blogging sobat... :)
dulu aku masih sd suka baca komik yang ginian,,, seiring berlalu nya waktu aku bertambah usia udah gak minat lebih suka baca gossip hehee..
BalasHapusini komik Jepang kan? keren pokonyaa..
salam blogger
Wah kren gan , tpi rapikan dlu sdikit paragrafh nya ...
BalasHapusheheh sekedar saran ...
seppp, kita lihat cerita siapa yg bagusan hahahahah
BalasHapuskomen back vic
Kereeen Sob , tapi tolong di rapikan Paragrafnya , biar lebih santai bacanya ,
BalasHapushmm, lumayan bagus
BalasHapusnice, lanjut ^^