Posted by : Unknown

WARSAWA, KOMPAS.com — Kemenangan Italia atas Jerman 2-1 (2-0) di semifinal Piala Eropa 2012 adalah pesan maut bagi Spanyol. Pasukan ”Azzurri” membuktikan, mereka merusak tempo pertandingan dengan seni bermain brilian. Tim "Biru Langit" pun ke final menantang juara bertahan Spanyol.
Laga di Stadion Nasional Warsawa, Polandia, Kamis (28/6/2012), itu juga membuktikan Jerman belum bisa pulih dari beban sejarah kelam atas dominasi Italia. Kekalahan ini mengingatkan saat Jerman digebuk Italia 0-2 pada semifinal Piala Dunia 2006.
Hasil ini mempertajam rekor Italia yang belum pernah kalah atas Jerman dalam delapan kali laga internasional di pentas Piala Dunia dan Piala Eropa. Italia hingga kini tercatat empat kali menang dan empat kali imbang.
Selanjutnya, Italia akan menghadapi Spanyol di final. Ini akan menjadi catatan pertama kali ”Gli Azzurri” lolos lagi ke babak penentuan juara setelah terakhir kali kalah dari Perancis pada final Piala Eropa 2000.
Jika Italia bisa menaklukkan Spanyol, mahkota juara akan jadi yang pertama kali sejak 44 tahun terakhir. "Gli Azzurri" terakhir kali merebut gelar juara pada Piala Eropa 1968 saat mencundangi Yugoslavia di final.
Jerman yang tampil dominan pada 15 menit pertama selanjutnya cenderung tidak berkutik. Lima menit sejak dimulai, Bastian Schweinsteiger mengirim umpan kepada Mats Hummels yang berada persis di depan gawang Gianluigi ”Gigi” Buffon.
Beruntung, Andrea Pirlo dengan tenang masih mampu menghalau bola. Hingga sepuluh menit berikutnya, barisan belakang Italia masih kedodoran menghadapi serangan awal ”Der Panzer” yang terorganisasi rapi.
Namun, lima menit berikutnya ”Super” Mario Balotelli membalikkan keadaan. Sundulannya menaklukkan Manuel Neuer persis pada menit ke-20.
Pujian pantas disematkan kepada Antonio Cassano setelah mengirimkan umpan jadi yang melewati Holger Badstuber sebelum sampai pada Balotelli. Hal itu dilakukan Cassano setelah sebelumnya bergerak memutari Mats Hummels yang berupaya keras menempelnya.
Ketinggalan lebih dulu membuat Jerman panas. Mesut Oezil mengancam gawang Gigi pada menit ke-26.
Penetrasi Lukas Podolski di sayap kanan pada menit ke-33 kembali mengancam Gigi. Sami Khedira menambah intensitas ancaman satu menit berselang.
Namun, lagi-lagi Balotelli membuat perbedaan. Ia menyambut umpan Riccardo Montolivo dengan tenang. Setelah itu gawang Neuer dijebolnya pada menit ke-36 dengan tendangan geledek yang dilepaskan berimpitan dari luar kotak penalti.
Babak kedua sepenuhnya jadi milik Italia yang para pemainnya mengenakan pita hitam di lengan. Ini sebagai penghormatan kepada Manuele Braj (30), tentara Italia yang tewas di Afganistan.
Joachim Loew menukar Mario Gomez dan Lukas Podolski dengan Miroslav Klose dan Marco Reus. Sementara Cassano ditarik keluar pada menit ke-58 untuk ditukar dengan Alessandro Diamanti.
Italia bisa saja menambah keunggulan jika Claudio Marchisio mau mengoper bola di depan gawang Neuer. Handsball Frederico Balzaretti di injury time menjadi mimpi buruk Gigi.
Mesut Oezil yang jadi eksekutor berhasil memperdaya Gigi untuk memperkecil ketinggalan.
”Balotelli brilian, tapi hasil ini merupakan usaha semua pemain,” kata Pelatih Italia Cesare Prandelli.
Arsitek Jerman Joachim Loew tak bisa menutupi masygulnya. ”Sangat sulit melawan tim seperti Italia dengan posisi ketinggalan 0-2. Mereka bertahan dengan segala yang dimiliki,” kata Loew.
(INK/Kompas e-paper/dakode)

Leave a Reply

Satu komentar anda sangat berarti bagi kelangsungan blog ini. Semoga mengena ya dengan puisinya

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Spirit and Confidence - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -