Malam semuanya,pada postingan kali ini,saya akan membahas tentang korupsi yang dilakukan pejabat negara,khususnya DPR,YANG akhir akhir ini menjadi "trend" di media massa. Betapa tidak,korupsi ibaratkan menjamur di hampir semua aspek kehidupan di Indonesia. Meski begitu,entah mengapa korupsi seperti tidak ada habisnya,terutama yang dilakukan para anggota DPR yang semestinya sebagai wakil rakyat,mengayomi serta memihak rakyat malah seakan memihak kepada kalangan sendiri (atau untuk partainya sendiri). Selain itu,kasus korupsi yang melibatkan para wakil rakyat tersebut seakan dilakukan secara struktural sehingga sulit melacak siapa tersangka sebenarnya. Kita ambil contoh kasus Nazaruddin yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan. Banyak saksi pada kasus tersebut membicarakan "Bos Besar" yang dikaitkan dengan Anas Urbaningrum,"putri" yang dikaitkan dengan angelina sondakh yang kini sudah jadi tersangka. Hal ini tentu sudah jadi ironi bagi KPK untuk membongkar kasus tersebut. selain itu,kasus Nunun Nurbaeti yang ternyata juga melibatkan Miranda Goeltom.
Meski begitu,masih banyak orang yang ternyata tidak melakukan korupsi dan mungkin banyak menggelar aktivitas aktivitas yang tidak melibatkan Korupsi. Meski begitu,mereka tidak berani untuk membantu membongkar kasus korupsi yang ada di sekitarnya. Sering kita mendengar terkadang orang yang melapor adanya kasus korupsi di sekitarnya,yang semestinya menjadi saksi,malah dijadikan tersangka oleh orang yang dilaporkan korupsi dengan tuduhan pencemaran nama baik. atau malah resikonya ialah mati dibunuh. seperti kasus Munir .
Semoga saja kasus korupsi yang ada bisa terselesaikan dengan baik sehingga tersangka bisa dihukum seberat beratnya. Sekian dan terima kasih.