Posted by : Unknown

Sementara itu,Di desa North,Utara Tian Jin,yang kini dikuasai oleh pasukan musuh. Mereka membangun benteng pertahanan dan loji. Mereka memasang benteng karena jarak pasukan mereka sudah cukup dekat dengan benteng kota Tian Jin. Dan lagi,pemimpin mereka tidak mau terburu-buru dalam menyerang benteng musuh,sembari menunggu keadaan dimana pasukan musuh lengah. Selain di desa North,juga dibangun pos-pos pertahanan di beberapa desa yang telah dibumihanguskan dan benteng khusus untuk pasukan zombie mereka di desa Trem,ada 8  berbentuk setengah bola yang besar,berjarak berjauhan. Mungkin hanya terlihat seperti gundukan pasir besar,namun para zombie itu mempunyai lorong bawah tanah yang panjang dan mempunyai alun-alun layaknya pasukan infanteri. Mereka tidak menyukai sinar matahari sama sekali,sehingga terlihat sepi dan hening. "Hoaaa hoaaa" Para pasukan zombie giat berlatih pedang yang dikomandoi Oracle.
Sementara itu, Bentuk benteng di desa North seperti bentuk benteng pusat kerajaan Masaomi,dimana disekeliling benteng dibangun parit sungai yang berisikan ranjau,dan 3 pintu yang dapat dijadikan jembatan. Benteng itu dilengkapi 4 loji yang diisi pasukan pemanah. 

"Ayo cepat ! bentuk formasi sayap Garuda !" Ucap seorang panglima perang bernama Kenichi memimpin latihan perang pasukannya di alun alun latihan. "Kuda-kuda bertahan kalian masih salah,ulangi lagi !" Ucap Glamb dan Rena kepada pasukan tombak yang ia pimpin. "Cepat,pasukan pemanah. Lakukan dan bidik sasaran dengan tepat. Masih banyak dari kalian yang meleset." Komando Yukirin. "Sepertinya pasukan kita akan mengalami kejayaan,sayang." Ujar Melody kepada kekasihnya,Erlang. "Ya,mereka berlatih dengan keras." ucap Erlang pendek sembari menggenggam tangan Melody memperhatikan pasukannya berlatih. "Ntar kalau kita menang,traktir kami dan beri hadiah untuk kami, tuan Erlang." Ucap Jeje dan Sonya dengan genit. "Yah,kalian akan mendapat hadiah setimpal atas kerja kalian,para perempuanku." Ucap Erlang.
Di kerajaan Tian Jin,kondisi kerajaan semakin waspada. "Lapor baginda,dari jarak 20 km di desa North tepatnya,mata-mata kami melaporkan pasukan musuh telah membangun benteng dan loji pertahanan. di Desa Trem juga terdapat beberapa gundukan berbentuk setengah bola yang sangat rapat. Tapi kami tidak dapat memperkirakan pasukan apa yang ada di desa Trem" ucap salah seorang prajurit mata-mata melaporkan hasil penyamaran dan penyusupannya. "Terima kasih atas laporanmu prajurit. Sekarang kau boleh pergi." Komando Rolver pun membuat sang prajurit kemudian pergi berlalu. "Apakah di desa Trem itu merupakan markas para zombie musuh?" tanya sang Ratu Stella kepada Rolver. "Bisa dibilang begitu. Mereka sangat takut terhadap matahari,sehingga mereka hanya keluar saat malam atau berjalan didalam tanah. Menurut legenda mereka dapat dimusnahkan dengan segel kematian abadi." Ucap Rolver. "Benar-benar mengerikan pasukan mereka baginda." Kata Menteri membalas ucapan Rolver. Mereka cukup khawatir terhadap  pasukan musuh,dimana mereka diperkuat pasukan zombie yang konon susah ditaklukkan. "Yang bisa melakukan segel kematian abadi hanya aku,Kenshin Himura,Bima,Fujiwara,Claymore,yang ketiganya merupakan pengawal setia Raja,dan Rizuki. Rizuki yang mengajari ketiga pengawal raja." Lanjut Rolver. "Siapa itu Kenshin Himura?" Tanya Stella. "Kenshin adalah Guruku dan Rizuki. Ia sangat ahli dalam menguasai jurus pedang. Sayang ia telah tiada." Kata Rolver  yang mengulas sedikit siapa itu Kenshin. "Semoga kamu tidak kalah sayang. Mereka sangat banyak." Ucap Stella. "Ya sayang. Zombie itu akan menyerang pada malam hari. Aku berharap mereka tidak menyerang kita malam ini." "Menteriku,kau atur jadwalku dengan para panglima perang kita. Aku akan mengajari mereka segel kematian abadi." "Baik Baginda Rolver." Ucap sang Menteri.
Di dunia roh,Rizuki harus berhadapan dengan ketiga orang,yang dahulu merupakan rekan dan salah satu dari mereka,Rizal adalah kakak Nathania,yang sempat tewas di tangan the Banditers. "Hi kak Rizuki,gimana kabar kak Nathania? Aku kangen dia kak" Tanya Rizal "Baik,Rizal. Dia sekarang sedang berbahagia kok karena sudah mempunyai banyak teman seperti ayana,claymore,nabilah,dan Haruka." Ucapku. " Sudah lama kita tak bertemu. Aku sangat kangen dengan dia,sayang takdir tak bisa buatku menikahi Cindyvia. Gimana dia sekarang? Apa kau telah memberitahu kematianku?" Tanya Fhand. " Dia baik-baik saja. Cindyvia sangat bangga kepadamu,Fhan. Tapi maaf,dia kini telah mempunyai kekasih hati lain."  Ucapku kepada Fhan. "Rizuki,marilah kita mulai pertarungan ini." Ucap Surya. "Baiklah." lalu kumulai kuda-kuda. "Eh sebentar,kalian membawa pedang,sedang aku tidak membawa pedang sama sekali." "Kuberikan pedangku untuk kau pakai. Pedang ini bernama Sakabatou." Kenshin memberikan pedangnya yang berkilaukan permata dan jamrud di mata pedangnya. "Jikalau mereka bertiga mati,maka kau akan kembali ke dunia nyata. Jika tidak,maka kau akan mati disini dan bergabung bersama kami." Lanjutnya. Lalu pertarungan itu dimula. "Tarian seribu pedang !" Rizal mengeluarkan jurus pedangnya. Ia biarkan pedangnya terlepas dari tangan,lalu pedang itu bergerak kesana kemari dengan cepatnya,memburuku yang masih harus beradaptasi dengan pedang Sakabatou. Aku pun berusaha menangkis dan menahan gempurannya. Disaat bersamaan,Fhan dan Surya pun berusaha menyerangku. "Pedang naga air !" Surya pun mengeluarkan jurus pedangnya. Pedangnya berubah menjadi air yang membentuk naga,dan bagaikan beribu ombak berusaha menenggelamkanku. "Pedang Kilat Kuning !" Fhan pun jua mengeluarkan kesaktiannya. Sehingga kedua jurus pedang yang dikombinasikan itu berusaha menyengat diriku."Perisai Kehidupan" aku pun berusaha bertahan. Jurus mereka dapat dipatahkan dan dimentahkan. Aku berusaha mengeluarkan jurus pedangnku,namun tidak ada satupun yang keluar. "Sial,bagaimana aku menggunakan pedang ini. Mantera sihir yang bisa kupakai hanyalah perisai sihir dan mantera penyembuh." Dalam hati aku cukup jengkel dengan ini. Aku berusaha berkonsentrasi dan merapal mantera jurus pedang tapi tak ada yang keluar. "Elang api !" "Badai Kematian !" "Lalu Hantaman Api !" aku pun merapal jurus-jurus pedangku,tapi tak ada perubahan. "Terimalah ini Rizuki,Hempasan Getsuga !" Rizal pun mengeluarkan jurus pedangnya,yang diarahkan kepadaku "Hooaaakkh" Aku pun terkena telak jurus Rizal. Muntah darah ku dibuatnya. Jurusnya mengenai perutku. "Aku lupa bilang,Rizuki. Pedang yang kau pakai hanya bisa dipakai oleh jurus-jurus yang pernah kuajarkan kepadamu. Bukan jurus-jurus yang kau ciptakan sendiri." Ucap Kenshin-sensei kepadaku. "zzz baru bilang ni sensei. Mantera Penyembuh !" Aku pun melakukan penyembuhan terhadap diri sendiri. Mereka bertiga membombardir diriku. "Hujan Meteor !" "Seribu bunga Es !" "Kilat Emas Cahaya Kematian !" 
Jurus-jurus mereka yang dahsyat siap mematikanku. Tapi dengan tenang ku berdiam diri,menutup mata,lalu ... "Cahaya Pedang Kehancuran !" Keluarlah cahaya kemilau,yang menyilaukan mata semua yang melihat. Ya,ini seperti jurus pedang yang diajarkan Kenshin-sensei,yang juga sempat kugunakan saat melawan Airlangga,salah satu ketua kelompok kecil The Banditers. Semua jurus yang mereka gunakan menghilang. "Kita semua,menghindarlah dari jurus ini,jika tidak pedang kita ikut musnah." Komando Fhan yang diikuti Surya dan Rizal,mereka melompat menghindar beberapa langkah jauhnya. "Hampir saja." Ucap Surya. "Tarian Beribu Bunga Api !" Keluarlah dari pedang Api-api kecil,tapi cukup untuk membakar manusia. "Perisai Air"  Surya pun memusnahkan bunga-bunga api itu. "Kemana Rizuki ? Ia menghilang" Fhan dan Rizal kaget mereka tidak melihat sosokku. Ya,aku bergerak cepat. Ku incar bagian belakang mereka yang tidak terawasi dengan baik. Ya lalu kusabetkan pedang menuju arah mereka berdua,namun *tringg* bunyi denting pedang yang matanya beradu. Ternyata Surya dapat membaca arah dan menahanku. "Kalian berdua,jangan lengah" Ucap Surya. Aku ketahuan olehnya,tapi ku kembali bergerak cepat,tak kasat mata."Apa?? Ia menghilang lagi" Surya pun kaget,sempat ia melihat sosokku,namun kemudian tertelan angin. Hingga akhirnya kudapat mengincar dada mereka berdua,dan tepat mengenai mereka. "Huaakk. dadaku tertebas." Fhan pun kaget yang diikuti muntah darah "Uhuk !"Rizal pun batuk darah. Dada Rizal mengenai hal serupa,ia menatap nanar darah yang berasal dari dada yang ia pegang. "Sial." Ucap Surya pendek,ia mengumpat pula keberadaan diriku yang sangat cepat. "Terkaman Naga Keabadian !" Aku pun merapalkan jurus pedang,dimana keluarlah Naga berwarna keemasan yang kemudian memukul telak Surya. "Huaaa." Dan ia terpental beberapa meter hingga menubruk pohon beringin . "Jurus Pamungkas,Sabit Roh Kematian !" Pedang itu lalu mengeluarkan sosok dewa kematian,yang membawa sabit besar,dan kemudian mengeluarkan  sabetannya. Rizal,Fhan,dan Surya pun terkena telak,dan pepohonan rubuh dibuatnya. Mereka pun juga tertimpa pepohonan. "Uuurrgh." Mereka tak bisa bergerak sama sekali. "Hufft,kami kalah. Tenaga kami sudah habis." Ucap Fhan "Rizuki,segel roh mereka dan diriku dengan Segel Kematian Abadi,agar kami tenang sampai di surga. Kan kukembalikan dirimu menuju dunia nyata. " Ucap Kenshin yang kemudian membuat segel Teleport khusus membuka dunia nyata. "Segel kematian Abadi !" Kuucapka mantera itu,lalu tubuh mereka mulai melepas satu persatu "Terima kasih Rizuki,muridku. Kau akan tetap kukenang sebagai murid terbaikku." Ucap Kenshin yang kemudian menghilang bagai butiran debu. "Terima kasih Rizuki,kau teman terbaikku" Ucap Surya yang lalu sosoknya menghilang ditelan kabut. "Rizuki,titipkan salam terakhirku untuk Cindyvia. Aku sangat menyayanginya,Ku kan selalu menjaga hatinya." Kata-kata terakhir Fhan yang terucap dari bibirnya,lalu kemudian hilang tertiupkan angin. "Rizuki,aku titip salam untuk kakakku. Dan kirim pesanku ini,bahwa dalam kalung yang ia pakai,terdapat sisa tenaga dalamku yang cukup untuk melindungi dirinya saat berperang. Aku nanti akan bertemu kembali dengannya meski singkat. Terima kasih telah menjaga kakakku,Nathania." Ujar Rizal yang kemudian menitikkan air mata terakhirnya,sebelum tubuhnya kemudian terbakar hingga menjadi abu."Terima kasih semua. Berkat kalian aku bisa kembali ke dunia nyata." Balasku kepada mereka semua. Lalu ku menuju gerbang teleport yang masih terbuka,dan kemudian setelah kumasuki,tertutuplah dengan sempurna dan segera mengembalikanku ke dunia nyata.
Di istana,kubuka mataku dengan perlahan. "Ah,ku telah kembali hidup." Aku pun kemudian tersadar dari tidur panjangku. Kulihat Haruka dan Nabilah tertidur di atas dadaku. "Nabilah,Haruka. Bangun !" Mereka berdua terbangun. "Hah kak Rizuki?? Ini beneran kakak Hidup?" Nabilah pun terkaget. Aku pun mulai mengubah posisiku menjadi duduk di tempat tidur. "Kak Haruka bangun,kak Rizuki kembali." teriak Nabilah . Dia pun menggoyangkan  tubuh Haruka,yang kemudian bangun dengan setengah sadar. "Rizuki-san? Kamu hidup lagi? Aku kangen kamu sayang !" Lalu ia memelukku dengan erat,tak ingin terlepas dia dari diriku. Kurasa hangat menjalar dari tubuhnya. Ah,mataku pun berkaca-kaca,terharu ketika kulihat ia dengan setia merawatku. Kemudian kukecup kening dan pipinya dengan mesra. "Haruka,aku hidup kembali untuk dirimu,ayana,nabilah,kotaku,dan perang yang harus kuselesaikan."
===========================Bersambung ke part 12============================

{ 8 komentar... read them below or Comment }

  1. waduhh ternyata masih bersambung yak ._.

    BalasHapus
  2. http://www.alvincelebration.blogspot.com

    BalasHapus
  3. wah keren nih pastii..
    besok saya baca ah :D
    Koment balik ya sob :D hihi
    http://14-november2012.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-background-blog-acak.html

    BalasHapus
  4. Wah, udah lama nih ane gak mampir kesini. Udah gak posting puisi lagi ya? Tapi tetep keren kok sob...

    BalasHapus
  5. wah makin seru aja nih ,,, di tunggu part 12nya ,, oh iya kapan" post puisi lagi gan :D

    BalasHapus
  6. waduh, ketinggalan nih aku, udh nyampe part 11 ya.. eh, gak nulis puisi lg ya sob?

    BalasHapus
  7. kok gak pernah nulis puisi lagi sih.. Kangen :D

    BalasHapus

Satu komentar anda sangat berarti bagi kelangsungan blog ini. Semoga mengena ya dengan puisinya

- Copyright © 2013 Spirit and Confidence - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -