Posted by : Unknown


Perjalananku menuju kerajaan Tian Jin bersama pasukan kecilku dimulai. Ayana,Nabilah dan Haruka ditempatkan di kereta kuda bersama Jecko dan Vecchia,dengan ditemani seorang kusir kepercayaan Musashi.  Setelah menempuh perjalanan 3 hari 3 malam,akhirnya kami tiba di sebuah desa bernama Alfheim. Suasana disana terasa sepi mencekam. Rumah-rumah terasa tak ada yang menempati. Kami pun menuju penginapan yang berada di pertigaan jalan besar. Setelah kami mengetuk pintu,lalu kami membukanya. Sapaan pun berlanjut dari mulut sang pemilik. "Selamat datang di penginapan kami. Saya,Kojiharu beserta dua pelayan saya ini siap membantu menyediakan kebutuhan anda disini." Ucap sang pemilik bernama Kojiharu. "Hmmm mengapa di desa ini terasa sepi sekali? aku takut kak haruka." Ucap Nabilah sambil memeluk Haruka. "Disini soalnya ada satu monster besar. Monster ini menguasai 5 desa kecil yang terdekat dengan markasnya. Salah satunya Alfheim" Ucap Kojiharu. "Apa disini tidak ada pemimpinnya?" Tanya Bima. "semua pemimpinnya dikalahkan oleh sang monster. Konon sang monster dikendalikan oleh 2 penyihir  cantik." Balas Kojiharu. "Kalau begitu,dimanakah markas sang monster beserta para penyihir itu?" Tanyaku. "Markasnya ada di balik bukit itu." Sembari jari telunjuknya menunjuk ke arah sebuah bukit tinggi. "Di balik bukit itu,terdapat gua yang besar,luas dan dalam. Berhati-hatilah. Banyak korban berjatuhan disana." Peringatan yang terujar dari Kojiharu menyatakan berbahayanya sang monster. Dan juga penasarannya diriku terhadap 2 sosok penyihir tersebut. Apakah mereka Melody dan Jeje ataukah penyihir lain tapi juga merupakan bagian dari The Banditers. "Kalau begitu saya dan beberapa pengawal dan keluarga saya akan menginap disini,saya memesan seluruh kamar disini." Ucapku sembari memberi sekantung kecil berisi 25 keping emas. "Selain Alfheim,desa yang menjadi jajahan sang monster adalah Sword Art,Underworld,Gun Gale,dan Breaker." balasnya terakhir,sebelum memberi isyarat kepada 2 pelayannya untuk membantu membawa barang-barang kami ke kamar penginapan.

Malam hari,Aku beserta Bima,Claymore,dan Fujiwara dengan ditemani 2 orang prajurit membahas taktik untuk menghancurkan sang Monster. "Apakah tidak terlalu berisiko menyerang langsung? Kita hanya sedikit." Ucapku menyela keputusan Bima. "Bagaimana bila kita menyerang secara diam-diam? Bima akan menyerang dari depan,sedang aku akan menyerang dari belakang,sedang Claymore dan Fujiwara menyerang dari Sayap." Lanjutku. "Tapi kita tidak tahu apakah monster itu punya pasukan  atau tidak. Lagipula jangan lupakan para penyihir itu." Balas Claymore yang merasa tak setuju. "Jikalau mau,Aku dan Bima akan menyerang dari depan. Sedang Rizuki dan Fujiwara menyerang dari belakang monster." Lanjut Claymore. "Baiklah kalau begitu. Sudah diputuskan. Kita akan menggunakan rencana dari Claymore. Sedang rencana lain yang dibahas tadi menjadi cadangan. Khusus untuk para penyihir,biarkan kamu,Nathania,dan Natasha serta Fujiwara yang akan menahan gempuran mereka." Komandoku.
Setelah rapat membahas strategi mengalahkan monster itu,aku bergegas menuju kamar Haruka. "Haruka-chan,maaf kalau aku memasuki kamarmu malam-malam begini." "Owh tidak apa-apa Rizuki-san. Ada perlu apa?" Tanya Haruka. "tak ada. aku mengira kamu sudah tidur bersama Nabilah dan Ayana." "Owh,mereka berdua tidur di tempat lain. Aku hanya ingin menyendiri dulu." Ujar Haruka. "Mengapa? tidak biasanya kamu begitu. Apa kamu mencemaskanku?" Godaku sedikit kepada Haruka. "Ya bisa dikata begitu." "Ingat Haruka,menaklukkan monster disini akan menyelamatkan rakyat 5 desa. Mereka kelak akan mengenang diriku dan kelak menjadikanku pemimpin. Jadi aku bisa mengerahkan bala bantuan untuk mengalahkan Masaomi dan Gleyser beserta The Banditers " Balasku. "Owh,selamat berjuang saja ya. Aku tak ingin kamu mati,Rizuki-san. Aku mencintaimu." Ucap Haruka yang lalu melanjutkannya dengan ciuman mesra,lalu aku terbaring di ranjang bersama pelukan Haruka yang hangat dan erat. "Berjanjilah Rizuki,jangan sampai mati,dan pintaku agar kamu mau menikahiku,Rizuki,demi bisa menjaga Ayana dan Nabilah." "Baiklah Haruka,akan kutepati janjiku. Kamu lebih baik disini menungguku tuk menaklukkan monster itu. Tak baik bagi dirimu bila kesana." "Baiklah,Rizuki." Lalu ia mendekapku lebih erat,dan melanjutkan larutnya malam dengan rasa cinta yang meletup,dicampurkan cumbu asmara yang ia berikan kepadaku menambah sayang yang ia beri. Ia tak ingin terpisah lagi dengan diriku.
Sesuai dengan rencana,pagi hari Aku dan Para pengawalku menuju bukit yang terdapat gua itu. Namun sampai di depa gua kami sudah dicegat oleh 2 penyihir itu,beserta sang monster dan pasukannya yang berjumlah 50 prajurit. "Hahah,kami sudah menunggu kalian,Rizuki yang dikata seorang legenda pendekar pedang asal Kerajaan Cheng yang konon sudah The Banditers kuasai. Hahah." Ucap seorang penyihir. "Kami tak punya urusan dengan dirimu,penyihir. Menyerahlah ! Atau aku akan menghabisimu." ucapku . "Coba saja. Meski pengawalmu sempat bisa mendesak Melody dan Jeje,tapi kalian takkan bisa mengalahkan pasukanku." "Apa maksudmu?? Apa kau kenal dengan Melody dan Jeje?" Tanya Fujiwara. "Hahaha,dasar tak tahu diri kalian. Aku adalah Sonya,dan disebelahku adalah Yukirin. Kami adalah bagian dari The Banditers yang kelak bersama Gleyser dan Masaomi akan menguasai Tian Jin,Cheng dan dunia ! Monsterku,Hydra,akan memusnahkanmu terlebih dahulu !" Monster itu berbentuk seperti Ular,tapi berkepala Naga dan mempunyai 3 kepala. "Takkan kubiarkan kalian menguasai dunia,khususnya Tian Jin dan Cheng !" Aku pun emosi dan langsung memimpin pasukan. "Tunggu Rizuki,kita harus sesuai strategi." Cegat Bima,tapi aku sudah bergerak cepat menuju penyihir itu. 5 prajuritnya berusaha menghadangku,namun mereka langsung meregang nyawa dengan sekali tebasanku. 
"Tolak Badai !" Mantera Sihir Yukirin berhasil mementalkanku beberapa meter,meski aku masih bisa berpijak tanah. "Hydra dan pasukanku ! Kalahkan mereka !" Komando Sonya. Hydra dan 45 prajuritnya yang tersisa menghadang,sementara 2 orang penyihir itu menghilang menuju gua. *Groooaarrrrr !* Hydra itu mengeluarkan api dan membakar beberapa pohon. Para pengawalku langsung menghadapi prajurit itu. Sementara Aku,Bima,Fujiwara,dan Nadzar serta Jecko menghadapi Hydra itu. "Kalian serang kaki dan ekornya. Aku,Jecko dan Bima akan menyerang mata dan jantungnya." Dengan lompatan tinggi aku pun langsung menuju jantungnya,namun tangan monster itu hampir menampar tubuhku,jika tak cepat menghindar. Apes bagi Bima,ia terkena tamparannya dan terpental jauh. "Pedang Kilat : Sengatan Chidori !" Pedang yang kupegang mengeluarkan listrik,dan dengan kecepatan kilat aku pun sudah menggores kulit luar sang Hydra hingga mengeluarkan percikan darah. "Grrroooooaarrr." Raungannya memekkan telinga hingga anginnya dapat menghunjamku menuju tanah. Sementara Fujiwara dan Nadzar mengurus kaki dan ekornya. "Panah Api !" Jecko membidik dan melepas 10 anak panah sekaligus menuju mata dan jantungnya. Panah-panah itu bisa ditangkis. Kecuali 2 panah menancap perut sang monster. "grraauuuurrrr" Sang Hydra meraung kesakitan.
Di tempat lain,Nathania,Claymore,Natasha dan Vecchia berjuang habis-habisan menghadapi para prajurit yang tersisa,setelah Riga,Naufal,Tria berhasil mengalahkan 10 prajurit,25 prajurit lain dikalahkan Akira,fujiyama,Takeshi dan Heike. "Jurus pamungkas : Badai Neraka !" Vecchia menghempaskan dan membakar 5 prajurit yang mengepungnya. Natasha dan Nathania sempat jatuh tersungkur terkena pukulan sisa prajurit musuh. "Terkaman Elang !" Jurus Claymore berhasil memaksa 5 prajurit sisa itu untuk meregang nyawa.
Kembali kepada Hydra itu,Jecko kembali membidik mata Hydra itu,namun hanya mendapat angin. "Remukkan Tanah !" Jurus dari Nadzar dimana ia harus menancapkan pedang ke tanah didekat kaki Hydra itu,namun dengan sayapnya,Hydra itu terbang menuju langit tuk menghindar. "Takkan Kubiarkan !" Ujar Bima yang segera menuju sang Hydra. Namun sang Hydra terbang cepat dan mencengkram Bima "Uarrrgghhh tolong aku." Bima merasa kesakitan. Darah mengalir dari mulutnya. Aku pun segera bergerak cepat. Tangan hydra itu kupotong "Tebasan Sang Dewa Kematian !" tangan itu segera terputus,dan kutangkap Bima dari langit "para mantan Ninja,siapapun itu aku butuh medis " Komandoku. "Saya bisa." Balas Takeshi yang segera merawat Bima. Hydra itu menatap tajam diriku saat melihat Takeshi merawat Bima. "Awas Rizuki !" Nathania mengingatkanku,Namun kaki sang Hydra bergerak cepat segera menghunjam dan menginjakku . Tak pikir panjang,aku segera menancapkan Pedangku ke kakinya dan menebasnya hingga putus "Grrrroooaarrwwhh" sang Hydra pun segera roboh ke tanah. "Terimalah ! Siksaan Lucifer : Tebasan Kegelapan !" Aku pu mengeluarkan pedang baruku berwarna emas yang cukup besar,untuk segera menggorok leher Hydra hingga tewas.
*plok plok plok* suara tepuk tangan terdengar dari 2 penyihir yang segera menampakkan batang hidungnya. "Hebat juga kau Rizuki,tak salah Raja Cheng memilihmu sebagai wakil komandan . Namun sayang itu tak berarti apa-apa. Kami di ujung kemenangan" Ujar Sonya. "Kurang ajar kalian !" bentakku "Kami tak terima dengan perlakuan kalian !" Ucap Fujiwara "Kami takkan mengampuni kalian !" hardik Claymore dan Nathania. Kami berempat pun segera menyerang 2 penyihir itu. "Tameng Rahasia : Pelindung diri !" Mantera Yukirin berhasil membuat kami tak bisa menjangkau Sonya. "Elemen Angin : Pukulan Topan !" Sonya pun mengeluarkan manteranya hingga kami berempat jatuh tersungkur.
"Sudah cukup,aku bosan bermain dengan kalian. Aku akan melaporkan ini kepada Erlang. Dan 5 desa yang dulu kukuasai kini menjadi hak kalian." Sonya dan Yukirin pun undur diri dan menghilang bagai butiran debu.

Suasana pun menjadi hening,dimana angin mulai bertiup kembali setelah pertempuran usai. Cerahnya langit kembali dilihat setelah pertempuran yang melelahkan tuk merobohkan tubuh Hydra yang sempat menutup langit

================================Bersambung===============================

{ 9 komentar... read them below or Comment }

  1. Menarik, juga enak dibaca. Tetapi setiap kalimat'x disusun y gan soal'x agak2 susah melihat'x

    BalasHapus
  2. Wah ternyata suka menulis cerpen juga, mantap.

    eh iyah, saya pasang banner agan di blg saya tapi ndak keluar gambarnya gimana itu gan?

    follback juga yah :)

    BalasHapus
  3. waw akhirnya ada sambungannya

    BalasHapus
  4. WOW Bagus banget
    Sekian dan terimakasih

    BalasHapus
  5. Ini cerpen yang gue tunggu-tunggu :)

    comeback

    BalasHapus
  6. aduuh sial kenapa bisa gagal itu -_- hahaha :p over all keren cerpennya :D

    BalasHapus

Satu komentar anda sangat berarti bagi kelangsungan blog ini. Semoga mengena ya dengan puisinya

- Copyright © 2013 Spirit and Confidence - Shingeki No Kyojin - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -