Jika dugaan tindakan kekerasan seksual dan pemaksaan untuk melakukan oral seks, yang dilakukan oleh Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Perancis Dominique Strauss-Kahn adalah benar, mungkin tidak ada maaf atas tindakannya tersebut, demikian dikatakan Perdana Menteri Perancis Francois Fillon, Selasa (17/5/2011). "Jika perbuatan yang dituduhkan benar dilakukan oleh Dominique Strauss-Kahn, kita akan berhadapan dengan tindakan yang sangat serius, yang tidak ada dalih untuk membenarkan," kata Fillon dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen.
Fillon merupakan pemimpin Perancis paling senior, yang mengeluarkan komentar tentang skandal seksual tersebut. Komentarnya dikutip AFP dari beberapa anggota parlemen partai berkuasa UMP, yang hadir pada pertemuan tersebut dan dikonfirmasi oleh kantor Fillon.
Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, sejauh ini tetap diam terkait penangkapan Strauss-Kahn, yang dalam jajak pendapat disebutkan sebagai orang yang paling mungkin untuk mengalahkan Sarkozy dalam pemilihan presiden tahun depan.
Strauss-Kahn kini berada dalam penjara di New York, tempat ia ditangkap pada Sabtu lalu dan didakwa mencoba untuk memperkosa seorang pelayan di sebuah hotel di Manhattan, menunggu penyidikan berlangsung. "Ini adalah masalah hukum umum, bukan urusan negara," kata Fillon, mengulangi pernyataan sesama menteri pemerintah, yang menilai Strauss-Kahn harus dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah.
Namun, Fillon secara eksplisit mengatakan, jika Strauss-Kahn memiliki hak untuk dianggap tidak bersalah dan korban memiliki hak untuk dihormati. "Kita harus menunjukkan sikap tidak berlebihan dan tanggung jawab," tambahnya.
Menurut keterangan korban pelecehan seksual, ia diperintahkan untuk membersihkan sebuah kamar mewah bertarip 3.000 dollar AS per malam yang dikabarkan sedang tidak berpenghuni.
Saat berada di dalam ruangan, pelayan itu mengaku Strauss-Kahn tiba-tiba keluar dari kamar mandi dalam keadaan telanjang dan memburu serta menariknya ke ranjang sebelum berusaha menggagahinya dan memaksanya untuk melakukan hubungan seks oral.
"Ia menarik pelayan yang berusaha melarikan diri itu, mengunci pintu, serta mendorongnya ke ranjang dan berusaha menumpahkan hasratnya dengan didahului kekerasan seksual," ujar juru bicara NYPD.
"Ia sempat berhasil kabur sebelum ditarik kembali oleh Strauss-Kahn yang kemudian mencopot roknya dan kembali melakukan kekerasan seksual."
Pelayan itu kembali mencoba melarikan diri dari direktur IMF itu, dan kali ini berhasil serta langsung menyampaikan apa yang dialaminya kepada personel keamanan hotel.
Strauss-Kahn kemudian dilaporkan terburu-buru meninggalkan hotel sehingga tidak menyadari telah meninggalkan ponsel serta beberapa barang pribadinya di ruang kamar.
Strauss-Kahn sebelumnya telah diguncang skandal seks. Pada 2008, Strauss-Kahn terperosok dalam kontroversi sehubungan dengan tuduhan hubungan seks, yang dilakukannya dengan salah seorang anak buahnya, Piroska Nagy.
IMF kemudian menyewa sebuah firma hukum untuk mengadakan penyelidikan terhadap kasus itu. Namun, Strauss-Kahn akhirnya dinyatakan bersih dari tuduhan pelecehan seksual ataupun penyalahgunaan wewenang.
Sementara Piroska Nagy telah keluar dari IMF dan kemudian bergabung dengan European Bank for Reconstruction and Development.