Terasa hangat,
Saat peluk merayapi raga.
Angin berderai lembut, mengumbar sejuk.
Kulihat engkau senang, meniup mahkota bunga,
Yang kemudian berterbangan,
Merapalkan wujudnya bias.
Berjalan bersama, menyusuri rerumputan.
Tersenyum bersama, bahagia mendiami batin.
Terduduk dibawah rindangnya pepohonan,
Meneduhkan mesra yang membara,
Kala dahaga rindu terpuaskan.
Ciuman yang terumbar, terasa nyaman,
Berpagutan lidah, cumbu yang indah.
Kuresapi hangatnya dia, memberiku nikmat hidup,
Yang tiada terkira selama kuhirup udara.
Riang benar batin ini saat bergejolak,
Hingga tiada terasa matahari bergerak,
Menuju ufuk barat, menampakkan merahnya.
Kita hanya bisa menatapinya.
Sembari kepalamu kau sandarkan ke bahuku,
Manjanya dikau, memegang erat lenganku,
Tersenyum, hingga bibirmu seakan mengangkat pipimu,
Membentuk lesung manis, menambah guratan keindahan
Ya, musim semi kita,
Takkan terasa hampa, selalu ada pelangi.
Berwarna, meski hening menyaksikan kami,
Yang sedang terbalutkan cinta.
Woow ... :D Romantis seperti biasanya
BalasHapusSo sweat abis ya..
BalasHapusMantapppp,,
BalasHapusahli sastra banget kamu :D
BalasHapusapalagi pusi
comeback
Seperti tergambarkan bagaimana saat2 kedua kekasih itu bercumbu mesra, bagus (y) (y)
BalasHapus